Makodim
0812 Lamongan,
Program pemerintah khususnya dibidang pertanian adalah dalam bentuk pencapaian
swasembada pangan (padi, jagung, kedelai, tebu, dan daging). Namun ada beberapa
tantangan yang harus dihadapi yang antara lain adalah Degradasi dan Penurunan
Produktivitas Lahan, Konversi dan Fragmentasi Lahan, Kelangkaan/Keterbatasan
Lahan Subur, Variabilitas & Perubahan Iklim, Terbatasnya infrastruktur
Babinsa 0812/13 Sugio Sertu Suwadi melaksanakan
pendampingan kepada petani dalam rangka melaksanakan pemupukan di lahan sawah
Poktan Milik Bapak Jupri Desa Bakalrejo Kec Sugio,Senin (10/4).
Sertu Suwadi menuturkan di dalam konsep
pemupukan berimbang, pemberian sejumlah pupuk untuk mencapai ketersediaan
hara-hara esensial yang seimbang dan optimum ke dalam tanah, adalah untuk
meningkatkan produktivitas dan mutu hasil pertanian, Meningkatkan efisiensi
pemupukan, Meningkatkan kesuburan dan kelestarian tanah, serta Menghindari
pencemaran lingkungan dan keracunan tanaman.
Diharapkan dengan pemupukan sesuai status
hara tanah, maka kebutuhan tanaman dan target hasil (neraca hara) bisa
tercapai. Adapun penentuan dosis pupuk yang sesuai status hara tanah dan
kebutuhan tanaman ditetapkan dengan uji tanah. Pengelolaan bahan organik dan
pupuk hayati dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pupuk anorganik.
Pupuk berimbang “bisa” tetapi “tidak sama”
dengan pupuk majemuk (disesuaikan status hara tanah, produktivitas padi atau
varietas), dimana formula pupuk majemuk harus bersifat “spesifik lokasi”
(sesuai status hara dan produktivitas). Pupuk majemuk tetap memerlukan
“Tambahan” pupuk tunggal seperti urea, SP-36 dan/atau KCl. Prinsip.
Dengan Adanya pendampingan dari TNI, Petani
Merasa lebih mengetahui bagaimana pemupukan yang benar,ungkap Bpk Jupri, (Pendim0812)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar