Makodim 0812 Lamongan-,Bertempat
di lapangan makodim 0812 Lamongan, seluruh anggota TNI,PNS melaksanakan Upacara
Bendera dalam rangka pringatan hari Lahir pancasilayang bertepat pada Tanggal 1 Juni 2017.
Upacara
di laksanakan di halaman lapangan Makodim
0812 lamongan dengan pejabat upacara sebagai
berikut” Inspektur Upacara Kasdim 0812 Lamongan Mayor Inf
Wiyono, Komandan Upacara Danramil 21/Kalitengah Kapten Kav Parman,
Perwira Upacara Pasipers Kodim Kapten Inf Setiono, Pengibar bendera Sertu Joko
Ilham S,Sertu Bahrudin,Serda Mat Soleh, Pembaca Pembukaan Undang-undang Dasar
1945 Serma Suhafik, Pembaca Doa PNS Solikin dan Pembawa Acara PNS Hety.
Dalam
Amanat Presiden RI yang dibacakan oleh Kasdim 0812 Lamongan menyampaikan” Puji syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa
pada pagi hari ini kita dapat berkumpul
menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari
Lahir Pancasila untuk yang pertama kalinya. Upacara ini
meneguhkan komitmen kita agar
lebih mendalami, menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila
sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai
dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan
Ir. Sukarno, Piagam Jakarta
tanggal 22 Juni1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945
adalah jiwa besar para founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita
Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman.
Takdir Tuhan
untuk kita adalah keberagaman.
Dari Sabang
sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai
Rote
adalah juga keberagaman. Berbagai
etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu
padu membentuk Indonesia. Itulah
ke bhinneka tungga/ ika-an kita.
Namun, kehidupan berbangsa dan
bernegara kita sedang mengalami tantangan. Kebinekaan kita sedang diuji. Saat ini ada pandangan
dan tindakan yang mengancam kebinekaan dan keikaan kita. Saat ini ada sikap tidak toleran
yang mengusung ideologi selain Pancasila. Masalah ini semakin
mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media sosial
yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.
Kita perlu belajar dari
pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tungga/ Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut.
Kita bisa hidup
rukun dan bergotong
royong untuk memajukan negeri dengan
Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk
membangun dunia
yang damai,
adil dan makmur di tengah kemajemukanOleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara harus terus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian
dalam
pendalaman dan
pengamalan nilai-nilai PancasilaKomitmen pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat. Berbagai upaya terus kita lakukan. Telah diundangkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang
Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi
Pancasila. Bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini ditugaskan
untuk
memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang terintegrasi dengan program-program pembangunan. Pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila
Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus bahu membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai
dengan Pancasila. Tidak ada pilihan
lain kecuali seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan. Tidak ada
pilihan lain kecuali kita
harus kembali ke jati
diri sebagai bangsa yang santun,
berjiwa gotong royong dan toleran. Tidak ada pilihan
lain kecuali kita harus
menjadikan Indonesia bangsa yang adil, makmur dan bermartabat di
mata internasional, Namun demikian,
kita juga harus waspada terhadap segala
bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila.
Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan
yang
Anti
Pancasila, Anti-UUD 1945,
Anti-NKRI,
Anti-Bhinneka Tunggal Ika. Pemerintah pasti bertindak
tegas
jika masih
terdapat paham dan gerakan
komunisme yang
jelas-jelas sudah
dilarang di bumi
Indonesia
Sekali lagi,
jag a perdamaian, jag a persatuan, dan jaga persaudaraan di antara kita. Mari kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling
membantu untuk kepentingan bangsa. Mari kita saling bahu-membahu, bergotong royong demi
kemajuan Indonesia
Sebelum
mengakhiri amanat beliau juga mengucapkan rasa bangga dan terima kasih kepada
seluruh Prajurit dan PNS TNI yang telah melaksanakan tugas dengan penuh
loyalitas dan dedikasi. Demikian kegiatan Upacara Peringatan Hari
Kelahiran Pancasila pada 1 Juni 2016 dapat terlaksana dengan lancar tertib dan aman.(Pendim0812)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar