Rabu, 31 Mei 2017

Kodim 0812 Lamongan Gelar Upacara dalam rangka peringatan hari Lahir Pancasila




Makodim 0812 Lamongan-,Bertempat di lapangan makodim 0812 Lamongan, seluruh anggota TNI,PNS melaksanakan Upacara Bendera dalam rangka pringatan hari Lahir pancasilayang bertepat  pada Tanggal 1 Juni 2017.
Upacara di laksanakan di halaman  lapangan  Makodim  0812 lamongan  dengan  pejabat upacara  sebagai  berikut”  Inspektur  Upacara  Kasdim  0812 Lamongan  Mayor Inf  Wiyono, Komandan Upacara Danramil 21/Kalitengah Kapten Kav Parman, Perwira Upacara Pasipers Kodim Kapten Inf Setiono, Pengibar bendera Sertu Joko Ilham S,Sertu Bahrudin,Serda Mat Soleh, Pembaca Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 Serma Suhafik, Pembaca Doa PNS Solikin dan Pembawa Acara PNS Hety.
Dalam Amanat Presiden RI yang dibacakan oleh Kasdim 0812 Lamongan  menyampaikan” Puji syukur  kepada Tuhan  Yang  Maha  Esa pada  pagi hari ini kita dapat berkumpul menyelenggarakan  Upacara Peringatan  Hari Lahir Pancasila untuk yang  pertama  kalinya. Upacara ini meneguhkan komitmen kita agar lebih mendalami, menghayati   dan   mengamalkan   nilai-nilai   luhur   Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
Pancasila  merupakan  hasil  dari  satu  kesatuan  proses yang dimulai  dengan rumusan Pancasila tanggal  1 Juni 1945 yang dipidatokan  Ir. Sukarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni1945, dan rumusan final Pancasila tanggal  18 Agustus  1945 adalah jiwa  besar  para  founding  fathers,  para  ulama  dan pejuang    kemerdekaan    dari    seluruh    pelosok    Nusantara sehingga   kita  bisa  membangun  kesepakatan   bangsa  yang mempersatukan  kita
Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman.  Takdir Tuhan  untuk kita adalah  keberagaman. Dari  Sabang   sampai   Merauke  adalah   keberagaman.   Dari Miangas  sampai  Rote  adalah  juga  keberagaman.   Berbagai etnis,    bahasa,    adat   istiadat,   agama,    kepercayaan    dan golongan   bersatu   padu  membentuk   Indonesia.   Itulah   ke­ bhinneka tungga/ ika-an kita.
Namun,   kehidupan   berbangsa   dan   bernegara    kita sedang  mengalami  tantangan.  Kebinekaan  kita sedang  diuji. Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebinekaan  dan keikaan kita. Saat ini ada sikap tidak toleran yang   mengusung   ideologi   selain   Pancasila.   Masalah   ini semakin  mencemaskan tatkala diperparah  oleh penyalahgunaan   media  sosial  yang  banyak  menggaungkan hoax alias kabar bohong.
Kita  perlu  belajar  dari  pengalaman  buruk  negara  lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang  saudara.  Dengan  Pancasila  dan  UUD  1945  dalam bingkai  NKRI dan  Bhinneka  Tungga/ Ika,  kita bisa terhindar dari  masalah  tersebut.  Kita bisa hidup  rukun dan  bergotong royong    untuk    memajukan    negeri dengan    Pancasila, Indonesia     adalah     harapan     dan     rujukan     masyarakat internasional  untuk  membangun  dunia yang  damai,  adil  dan makmur di tengah kemajemukanOleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta,  pastor, bhiksu, pedanda, tokoh  masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi,  TNI dan  Polri serta seluruh  komponen  masyarakat untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan Pancasila  dalam  bermasyarakat,  berbangsa  dan  bernegara harus terus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan,   fokus   pemberitaan   dan   perdebatan   di   media sosial  harus  menjadi  bagian  dalam  pendalaman  dan pengamalan nilai-nilai PancasilaKomitmen    pemerintah    untuk   penguatan    Pancasila sudah  jelas   dan  sangat  kuat.  Berbagai   upaya  terus   kita lakukan.  Telah  diundangkan  Peraturan  Presiden  Nomor  54 Tahun 2017 tentang  Unit Kerja Presiden Pembinaan  Ideologi
Pancasila. Bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini   ditugaskan   untuk   memperkuat   pengamalan   Pancasila dalam  kehidupan  sehari-hari,  yang terintegrasi  dengan program-program pembangunan. Pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila
Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus bahu membahu menggapai  cita-cita  bangsa sesuai  dengan  Pancasila.  Tidak ada  pilihan  lain  kecuali  seluruh  anak  bangsa  harus menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan.   Tidak   ada   pilihan   lain   kecuali   kita   harus kembali  ke  jati  diri  sebagai  bangsa  yang  santun,   berjiwa gotong  royong dan toleran. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus  menjadikan  Indonesia bangsa yang  adil,  makmur  dan bermartabat di mata internasional, Namun demikian, kita juga harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi   dan gerakan-gerakan  yang  Anti­ Pancasila, Anti-UUD  1945, Anti-NKRI, Anti-Bhinneka  Tunggal Ika.  Pemerintah   pasti  bertindak  tegas  jika  masih  terdapat paham   dan   gerakan   komunisme   yang   jelas-jelas    sudah dilarang di bumi Indonesia
Sekali lagi, jag a perdamaian, jag a persatuan,  dan jaga persaudaraan  di antara kita. Mari kita saling bersikap santun, saling  menghormati,   saling  toleran,   dan  saling   membantu untuk  kepentingan  bangsa.  Mari kita saling  bahu-membahu, bergotong royong demi kemajuan Indonesia
Sebelum mengakhiri amanat beliau juga mengucapkan rasa bangga dan terima kasih kepada seluruh Prajurit dan PNS TNI yang telah melaksanakan tugas dengan penuh loyalitas dan dedikasi.  Demikian kegiatan Upacara Peringatan Hari Kelahiran Pancasila pada 1 Juni 2016 dapat terlaksana dengan lancar tertib dan  aman.(Pendim0812)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar