Makodim
0812 Lamongan-, Bertempat di Lapangan Makodim 0812
Lamongan Menggelar Upacara Peringatan
Hari Sumpah Pemuda Ke - 89 Tahun 2017 dengan tema "Pemuda Indonesia Berani
Bersatu" sebagai Irup Kapten Inf Didik Sulustiono (Danramil 0812/11 Kedungpring) dan sebagai Komandan Upacara Kapten Inf Slamet (Danramil Mantup)) yang
diikuti sekitar Seluruh Anggota jajaran Kodim 0812 Lamongan baik militer Maupun
PNS. Sabtu 28/10/2017
Dalam upacara tersebut Pa Sandi, Lettda
Inf Zainudin salasa membacakan
Putusan Kongres Pemuda-Pemuda Indonesia Tahun 1928.
Putusan Kongres Pemuda-Pemuda Indonesia Tahun 1928.
Sementara itu, dalam amanat Menteri
Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi yang dibacakan Irup Kapten Inf Didik
Sulistiono (Danramil 0812/11) mengatakan bahwa melalui peringatan hari sumpah
pemuda tahun ini kami menyampaikan salam hangat bagi tokoh-tokoh pemuda di
seluruh penjuru negeri dan manca negara beserta keluarga untuk tetap berjuang
dan berupaya sekuat tenaga demi kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia, dan
terus menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia, Pernahkah kita
membayangkan bagaimana seorang Kayasungkana dari Madura dapat bertemu dengan L.
Senduk dari Sulawesi? Bukan hanya bertemu, tapi mereka juga berdiskusi,
bertukar pikiran, mematangkan gagasan hingga akhirnya bersepakat mengikatkan
diri dalam komitmen ke-Indonesiaan, Fakta sejarah menunjukkan bahwa sekat dan
batasan-batasan tersebut tidak menjadi halangan bagi para pemuda Indonesia
untuk bersatu demi cita-cita besar Indonesia inilah yang kita sebut dengan
Berani Bersatu, Kita tentu patut bersyukur atas sumbangsih para pemuda
Indonesia yang sudah melahirkan Sumpah Pemuda, sudah seharusnya kita meneladani
langkah-langkah dan keberanian mereka hingga mampu menorehkan sejarah emas
untuk bangsanya, Presiden Republik Indonesia yang pertama, Bung Karno pernah
menyampaikan "Jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda, tapi warisilah api Sumpah
Pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas
dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air.
Tapi ini bukan tujuan akhir, Kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang
ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Kita juga harus berani
melawan ego kesukuan, keagamaaan dan kedaerahan kita. Ego ini yang kadangkala
mengemuka dan menggerus persaudaraan kita sesama anak bangsa. Kita harus berani
mengatakan bahwa Persatuan Indonesia adalah segala-galanya, jauh di atas
persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan, apalagi golongan.(Pendim 0812)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar