Jumat, 27 Oktober 2017

Kodim 0812 Lamongan Gelar Upacara peringatan hari Sumpah pemuda




Makodim 0812 Lamongan-, Bertempat di Lapangan Makodim 0812 Lamongan Menggelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke - 89 Tahun 2017 dengan tema "Pemuda Indonesia Berani Bersatu" sebagai Irup Kapten Inf Didik Sulustiono  (Danramil 0812/11 Kedungpring)  dan sebagai Komandan Upacara  Kapten Inf Slamet (Danramil Mantup)) yang diikuti sekitar Seluruh Anggota jajaran Kodim 0812 Lamongan baik militer Maupun PNS. Sabtu 28/10/2017

Dalam upacara tersebut Pa Sandi, Lettda Inf Zainudin salasa membacakan
Putusan Kongres Pemuda-Pemuda Indonesia Tahun 1928.

Sementara itu, dalam amanat Menteri Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi yang dibacakan Irup Kapten Inf Didik Sulistiono (Danramil 0812/11) mengatakan bahwa melalui peringatan hari sumpah pemuda tahun ini kami menyampaikan salam hangat bagi tokoh-tokoh pemuda di seluruh penjuru negeri dan manca negara beserta keluarga untuk tetap berjuang dan berupaya sekuat tenaga demi kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia, dan terus menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia, Pernahkah kita membayangkan bagaimana seorang Kayasungkana dari Madura dapat bertemu dengan L. Senduk dari Sulawesi? Bukan hanya bertemu, tapi mereka juga berdiskusi, bertukar pikiran, mematangkan gagasan hingga akhirnya bersepakat mengikatkan diri dalam komitmen ke-Indonesiaan, Fakta sejarah menunjukkan bahwa sekat dan batasan-batasan tersebut tidak menjadi halangan bagi para pemuda Indonesia untuk bersatu demi cita-cita besar Indonesia inilah yang kita sebut dengan Berani Bersatu, Kita tentu patut bersyukur atas sumbangsih para pemuda Indonesia yang sudah melahirkan Sumpah Pemuda, sudah seharusnya kita meneladani langkah-langkah dan keberanian mereka hingga mampu menorehkan sejarah emas untuk bangsanya, Presiden Republik Indonesia yang pertama, Bung Karno pernah menyampaikan "Jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda, tapi warisilah api Sumpah Pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir, Kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Kita juga harus berani melawan ego kesukuan, keagamaaan dan kedaerahan kita. Ego ini yang kadangkala mengemuka dan menggerus persaudaraan kita sesama anak bangsa. Kita harus berani mengatakan bahwa Persatuan Indonesia adalah segala-galanya, jauh di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan, apalagi golongan.(Pendim 0812)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar