Selasa, 16 Januari 2018

Mewujudkan rasa hormat kepada bendera merah putih, Kodim 0812 Lamongan Gelar Upacara 17-an di bulan Januari




Makodim 0812 Lamongan-, Untuk mewujudkan rasa hormat kepada bendera merah putih serta rasa cinta kepada bangsa dan Negara, Ratusan Prajurit dan PNS TNI Kodim 0812 Lamongan memadati halaman Makodim 0812 Lamongan dalam rangka melaksanakan Upacara Bendera 17-an di Bulan Januari 2018, yang dipimpin langsung oleh Dandim 0812 Lamongan, Letkol Arh Sukma Yudha Wibawa yang bertindak sebagai Irup dan bertugas sebagai Danup Kapten Inf Madelan (Danramil 0812/15 Karanggeneng) dengan penanggung  jawab Kapten Caj Lutfi Anam (pasi Pers Kodim). Rabu (17/01/18)
Dalam amanat panglima yang di bacakan Dandim 0812 Lamongan Letkol Arh Sukma Yudha Wibawa yang intinya” Pada  kesempatan  Upacara  Bendera  diawal tahun 2018 ini, selaku Panglima TNI saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada  seluruh  Prajurit  dan  PNS  TNI  atas dedikasi dan semangat pengabdian, karena telah melewati tahun 2017 dengan sarat prestasi dan kinerja yang baik.
Tentunya apa yang telah diperbuat dalam melaksanakan tugas bagi kepentingan TNI, Bangsa dan Negara, merupakan wujud profesionalisme sebagai Dharma Bhakti yang terbaik para Prajurit dan PNS TNI, ditengah dinamika perubahan lingkungan strategis yang sedemikian cepat dan sulit diprediksi, sehingga kita harus bergerak cepat untuk dapat mengimbangi perubahan tersebut.
Untuk itu, prestasi kinerja optimal yang telah kita capai dan mendapatkan penilaian positif dari  masyarakat selama ini, harus dipertahankan dan lebih ditingkatkan di masa mendatang dalam pelaksanaan serta pengendalian program dan anggaran sesuai ketentuan, tepat waktu, tepat sasaran dan akuntabel, mulai dari tahap perencanaan sampai tahap pelaksanaan guna mencapai opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), menjadi semangat bersama yang harus kita raih.
Selanjutnya kesuksesan dalam pelaksanaan tugas yang lalu, masih ada oknum Prajurit dan PNS TNI yang melakukan tindakan  dan  perilaku  yang melanggar norma diluar kepatutan. Tentunya, dengan dilandasi disiplin, dedikasi dan semangat kerja yang tinggi menuju TNI yang profesional, modern dan tangguh, di tahun 2018 ini pelanggaran tersebut tidak terjadi lagi.
Kita pahami bersama bahwa tuntutan dan tantangan tugas kedepan tidak semakin ringan. Dinamika perubahan lingkungan strategis yang  sedemikian  cepat  terkait  dengan  konstelasi global  kontemporer,  menghadirkan  berbagai bentuk  ancaman nyata yang  bersifat  asimetris, proksi dan hibrida menjadi sedemikian sulit  diprediksi.
Dinamika perubahan tersebut, menuntut TNI untuk mentransformasi diri menjadi suatu organisasi yang profesional, modern, dan tangguh,  dengan  SDM  berbasis  kompetensi untuk mencapai standar kemampuan dan profesionalisme,  berjiwa  satria,  militan,  loyal dan profesional sehingga mampu menghadapi berbagai bentuk ancaman nyata.
Perlu saya tekankan kembali bahwa Tahun 2018 ini adalah Tahun Politik, dengan diselenggarakannya Pilkada serentak di 171 daerah meliputi 17  provinsi,  39  kota, dan 115 kabupaten. Hal ini berpotensi menimbulkan konflik dan kerawanan berupa pertikaian  horizontal maupun vertikal yang dapat menciderai pesta demokrasi nasional, bahkan dapat mengoyak Kebhinnekaan  bangsa kita.
Hal ini harus menjadi perhatian bersama, sebab jika potensi konflik dan kerawanan Pilkada serentak 2018 tidak tertangani secara tuntas dan diantisipasi secara dini, bukan tidak mungkin dapat memicu kegagalan pada Pilkada serentak 2018, yang akan berimbas hingga penyelenggaraan Pemilu dan Pilpres 2019.
Saya perintahkan kepada Prajurit TNI dimanapun bertugas untuk selalu tetap berpegang teguh pada Komitmen Netralitas TNI dan menghindari sikap dan perilaku yang menjurus pada politik praktis. TNI bersikap netral dan melaksanakan tugas pengamanan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Merespon dan menyikapi kompleksitas permasalahan tersebut, kepada seluruh  Komandan  Satuan  di  jajaran TNI agar meletakkan kembali penguatan kualitas mental ideologi Prajurit TNI sebagai insan Prajurit sejati yang berahlak mulia, setia, memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.
Sebelum mengakhiri amanat ini, ada beberapa hal yang perlu saya tekankan ke pada seluruh Prajurit dan PNS TNI sebagai berikutKebhinnekaan yang kita miliki, harus tetap kita jaga dan kita kawal bersama, sebagai perekat Bangsa Indonesia dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa yang digelorakan oleh setiap generasi di Tahun Politik saat ini dan ke depan,Jadikan Prajurit TNI sebagai perekat kemajemukan bangsa, karena TNI merupakan Garda Terdepan dalam menjaga kerukunan, toleransi dan Kebhinnekaan, sehingga bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa yang utuh, kuat dan tangguh,(Pendim 0812)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar