Makodim
0812 Lamongan-, Untuk mewujudkan rasa hormat kepada
bendera merah putih serta rasa cinta kepada bangsa dan Negara, Ratusan Prajurit
dan PNS TNI Kodim 0812 Lamongan memadati halaman Makodim 0812 Lamongan dalam
rangka melaksanakan Upacara Bendera 17-an di Bulan Januari 2018, yang dipimpin
langsung oleh Dandim 0812 Lamongan, Letkol Arh Sukma Yudha Wibawa yang bertindak
sebagai Irup dan bertugas sebagai Danup Kapten Inf Madelan (Danramil 0812/15 Karanggeneng)
dengan penanggung jawab Kapten Caj Lutfi
Anam (pasi Pers Kodim). Rabu (17/01/18)
Dalam amanat panglima yang
di bacakan Dandim 0812 Lamongan Letkol Arh
Sukma Yudha Wibawa yang intinya” Pada
kesempatan Upacara Bendera
diawal tahun 2018 ini, selaku Panglima TNI saya mengucapkan terimakasih
dan penghargaan kepada seluruh Prajurit
dan PNS
TNI atas dedikasi dan semangat
pengabdian, karena telah melewati tahun 2017 dengan sarat prestasi dan kinerja
yang baik.
Tentunya apa yang telah diperbuat dalam melaksanakan tugas bagi kepentingan TNI,
Bangsa dan Negara, merupakan wujud
profesionalisme sebagai Dharma Bhakti yang
terbaik para Prajurit dan PNS TNI,
ditengah dinamika perubahan lingkungan strategis yang sedemikian cepat dan
sulit diprediksi, sehingga kita harus bergerak cepat untuk dapat mengimbangi
perubahan tersebut.
Untuk
itu, prestasi kinerja optimal yang telah kita capai dan mendapatkan penilaian
positif dari masyarakat selama ini,
harus dipertahankan dan lebih ditingkatkan di masa mendatang dalam pelaksanaan
serta pengendalian program dan anggaran sesuai ketentuan, tepat waktu, tepat
sasaran dan akuntabel, mulai dari tahap perencanaan sampai tahap pelaksanaan
guna mencapai opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), menjadi semangat bersama
yang harus kita raih.
Selanjutnya kesuksesan dalam pelaksanaan tugas yang lalu,
masih ada oknum Prajurit dan PNS TNI yang
melakukan tindakan dan perilaku
yang melanggar norma diluar kepatutan. Tentunya, dengan dilandasi
disiplin, dedikasi dan semangat kerja yang tinggi menuju TNI yang profesional,
modern dan tangguh, di tahun 2018 ini pelanggaran tersebut tidak terjadi lagi.
Kita pahami bersama bahwa tuntutan dan tantangan tugas
kedepan tidak semakin ringan. Dinamika perubahan lingkungan strategis yang sedemikian
cepat terkait dengan
konstelasi global
kontemporer, menghadirkan berbagai bentuk ancaman nyata yang bersifat
asimetris, proksi dan hibrida menjadi sedemikian sulit diprediksi.
Dinamika perubahan tersebut, menuntut TNI untuk mentransformasi diri menjadi suatu
organisasi yang profesional, modern, dan tangguh, dengan
SDM berbasis kompetensi untuk mencapai standar kemampuan
dan profesionalisme, berjiwa satria,
militan, loyal dan profesional
sehingga mampu menghadapi berbagai bentuk ancaman nyata.
Perlu
saya tekankan kembali bahwa Tahun 2018 ini adalah Tahun Politik,
dengan diselenggarakannya Pilkada serentak di 171 daerah meliputi 17 provinsi,
39 kota, dan 115 kabupaten. Hal ini
berpotensi menimbulkan konflik dan kerawanan berupa pertikaian horizontal maupun vertikal yang dapat
menciderai pesta demokrasi nasional, bahkan dapat mengoyak Kebhinnekaan bangsa kita.
Hal
ini harus menjadi perhatian bersama, sebab jika potensi konflik dan kerawanan
Pilkada serentak 2018 tidak tertangani secara tuntas dan diantisipasi secara
dini, bukan tidak mungkin dapat memicu
kegagalan pada Pilkada serentak 2018, yang akan berimbas hingga penyelenggaraan
Pemilu dan Pilpres 2019.
Saya
perintahkan kepada Prajurit TNI dimanapun bertugas untuk selalu tetap berpegang
teguh pada Komitmen Netralitas TNI dan menghindari sikap dan perilaku yang
menjurus pada politik praktis. TNI bersikap netral dan
melaksanakan tugas pengamanan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Merespon dan menyikapi kompleksitas permasalahan tersebut, kepada seluruh Komandan Satuan
di jajaran TNI agar meletakkan
kembali penguatan kualitas mental ideologi Prajurit TNI sebagai insan Prajurit
sejati yang berahlak mulia, setia, memegang
teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.
Sebelum mengakhiri amanat ini, ada beberapa hal
yang perlu saya tekankan ke pada seluruh Prajurit dan PNS TNI sebagai berikut”Kebhinnekaan yang kita miliki, harus tetap
kita jaga dan kita kawal bersama, sebagai perekat Bangsa Indonesia dalam
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa yang digelorakan oleh setiap generasi
di Tahun Politik saat ini dan ke depan,Jadikan Prajurit TNI sebagai perekat kemajemukan bangsa, karena TNI merupakan
Garda Terdepan dalam menjaga kerukunan, toleransi dan Kebhinnekaan, sehingga
bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa yang utuh, kuat dan tangguh,(Pendim
0812)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar